
Pengertian Model Pembelajaran Direct Instruction
Direct Instruction dengan atau pembelajaran langsung dengan dikenal dengan sebutan Teacher Center. Direct Instruction juga dinamakan Whole-Class Teaching. Penyebutan itu mengacu pada gaya mengajar dimana guru terlibat aktif dalam mengusung isi pelajaran kepada peserta didik dan mengajarkannya secara langsung kepada seluruh kelas.
Teori pendukung pembelajaran Direct Instruction adalah teori behaviorisme dan teori belajar sosial. Berdasarkan kedua teori tersebut, pembelajaran Direct Instruction menekankan belajar sebagai perubahan perilaku. Jika behaviorisme menekankan belajar sebagai proses stimulus-respons bersifat mekanis, maka teori belajar sosial beraksentuasi pada perubahan perilaku bersifat organis melalui peniruan.
Modelling adalah pendekatan utama pada pembelajaran Direct Instruction. Modelling berarti mendemonstrasikan suatu prosedur kepada peserta didik. Pembelajaran Direct Instruction dirancang untuk penguasaan pengetahuan prosedural, pengetahuan deklaratif (pengetahuan faktual) serta berbagai keterampilan. Pembelajaran Direct Instruction dimaksudkan untuk menuntaskan dua hasil belajar yaitu penguasaan pengetahuan yang distrukturkan dengan baik dan penguasaan keterampilan.
Fase Model Pembelajaran Direct Instruction
Sintak Model Pembelajaran Direct Instruction
Fase-fase | Perilaku Guru |
Fase 1: Establishing Set Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan peserta didik | Menjelaskan tujuan pembelajaran, informasi latar belakang pelajaran, mempersiapkan peserta didik untuk belajar |
Fase 2: Demonstrating Mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan. | Mendemonstrasikan keterampilan yang benar, menyajikan informasi tahap demi tahap |
Fase 3: Guided Practice Membimbing pelatihan | Merencanakan dan memberi pelatihan awal |
Fase 4: Feed back Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik. | Mengecek apakah peserta didik telah berhasil melakukan tugas umpan balik, memberi umpan Balik |
Fase 5: Extended Practice Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan | Mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi lebih kompleks dalam kehidupan sehari-hari. |
Menurut Daniel Muijs dan David Raymond sebagaimana dikutip dari Agus Suprijono, kelima fase pembelajaran Direct Instruction dapat dikembangkan sebagai berikut:
- Directing. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran kepada seluruh kelas dan memastikan bahwa semua peserta didik mengetahui apa yang harus dikerjakan dan menarik peserta didik pada poin-poin yang membutuhkan perhatian khusus.
- Instructing. Guru memberi informasi dan menstrukturisasikannya dengan baik.
- Demonstrating. Guru menunjukkan, mendeskripsikan, dan mebuat model dengan menggunakan sumber serta Display Visual yang tepat.
- Explaining and Illustrating. Guru memberikan penjelasan- penjelasan akurat dengan tingkat kecepatan yang pas dan merujuk pada metode sebelumnya.
- Questioning and Discussing. Guru bertanya dan memastikan seluruh peserta didik ikut ambil bagian.
- Consolidating. Guru memaksimalkan kesempatan menguatkan dan mengembangkan apa yang sudah diajarkan melalui berbagai macam kegiatan di kelas.
- Evaluating Pupil’s Responses. Guru mengevaluasi presentasi hasil kerja pesrta didik.
- Summarizing. Guru merangkum apa yang telah diajarkan dan apa yang sudah dipelajari peserta didik selama dan menjelang akhir pelajaran.
Pelaksanaan model pembelajaran Direct Instruction membutuhkan lingkungan belajar dan sistem pengelolaan. Tugas-tugas yang terkait dengan mengelola lingkungan belajar selama pelajaran dengan model pembelajaran Direct Instruction hampir identik dengan yang digunakan guru ketika menerapkan model presentasi. Dalam pembelajaran Direct Instruction, guru menstrukturisasikan lingkungan belajarnya dengan sangat ketat, mempertahankan fokus akademis, dan berharap peserta didik menjadi pengamat, pendengar, partisipan yang tekun. Prilaku buruk yang dapat terjadi selama pelajaran dengan model pembelajaran Direct Instruction harus ditangani dengan akurat dan cepat.
Be the first to comment