Metode Pembelajaran Scramble

Pengertian Metode Pembelajaran Scramble

Istilah Scramble berasal dari bahasa inggris yang diterjemahkan kedalam bahasa indonesia berarti perebutan, pertarungan, perjuangan. Metode Scramble adalah pembelajaran secara berkelompok dengan mencocokkan kartu pertanyaan dan kartu jawaban yang telah disediakan sesuai dengan soal. Sedangkan Soeparno berpendapat bahwa metode Scramble adalah salah satu permainan bahasa, pada hakikatnya permainan bahasa  merupakan suatu aktivitas untuk memperoleh keterampilan tertentu dengan cara menggembirakan.

Scramble merupakan metode mengajar dengan membagikan lembar soal dan lembar jawaban yang disertai dengan  alternatif jawaban yang tersedia. Siswa diharapkan mampu mencari jawaban dan cara penyelesaian dari soal yang ada. Scramble dipakai untuk jenis permainan anak-anak yang merupakan latihan pengembangan dan peningkatan wawasan pemikiran kosakata. Sesuai dengan sifat jawabannya Scramble terdiri atas bermacam-macam bentuk yakni :

  1. Scramble kata, yakni sebuah permainan menyusun kata-kata dan huruf-huruf yang telah dikacaukan letaknya sehingga membentuk suatu kata tertentu yang bermakna, misalnya : alpjera = pelajar
  2. Scramble kalimat, yakni sebuah permainan menyusun kalimat dari kata-kata acak. Bentuk kalimat hendaknya logis, bermakna, tepat dan benar. Misalnya : pengetahuan-ilmu-alam = ilmu pengetahuan alam.
  3. Scramble wacana, yakni sebuah permainan menyusun wacana logis berdasarkan kalimat-kalimat acak hasil susunan wacana hendaknya logis dan bermakna.

Melalui pembelajaran kooperatif metode Scramble, siswa dapat dilatih berkreasi menyusun kata, kalimat, atau wacana yang acak susunannya dengan susunan yang bermakna dan mungkin lebih baik dari susunan aslinya.

Berasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa metode Scramble merupakan metode yang berbentuk permainan acak kata, kalimat atau paragraf. Pembelajaran kooperatif metode Scramble adalah sebuah metode yang menggunakan penekanan latihan soal berupa permainan yang dikerjakan secara berkelompok dalam metode pembelajaran ini perlu adanya kerja antar anggota kelompok untuk saling membantu teman sekelompok dapat berpikir kritis sehingga dapat lebih mudah dalam mencari penyelesaian soal. Metode permainan ini diharapkan dapat memacu minat siswa dalam pelajaran.

Prosedur Pembelajaran dengan Metode Scramble

Pembelajaran kooperatif metode Scramble, memiliki kesamaan dengan model pembelajaran kooperatif lainnya, yaitu siswa dikelompokkan secara acak berasarkan kemampuan tinggi, sedang dan rendah, atau jika memungkinkan anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku  jenis kelaminuang berbeda-beda. Model pembelajaran kooperatif tipe Scramble dapat dilakukan seorang guru dengan langkah-langkah sebagai berikut :

  1. Guru menyiapkan sebuah wacana, kemudian keluarkan kalimat-kalimat yang terdapat dalam wacana tersebut kedalam kartu-kartu kalimat.
  2. Guru membuat kartu soal beserta kartu jawabannya yang dacak nomornya sesuai materi bahan ajar teks yang telah dibagikan sebelumnya dan membagikan kartu soal tersebut.
  3. Siswa dalam kelompok masing-masing mengerjakan soal dan mencari kartu soal untuk jawaban yang cocok, sebelumnya jawaban telah diacak sedemikian rupa.
  4. Siswa diharuskan dapat menyusun kata jawab yang telah tersedia dalam waktu yang telah ditentukan. Setelah selesai mengerjakan soal, hasil pekerjaan siswa dikumpulkan dan dilakukan pemeriksaan.

Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran metode Scramble adalah model pembelajaran  kelompok yang  membutuhkan kreativitas siswa dan kerja sama dalam berkelompok. Metode ini memberikan sedikit sentuhan permainan acak kata, dengan harapan dapat menarik perhatian siswa.

Manfaat Metode Pembelajaran Scramble

Penerapan metode Scramble memberikan beberapa manfaat bagi peserta didik, yaitu :

  1. Peserta didik yang mengalami kesulitan dalam mengingat istilah yang sulit akan terkurangi bebannya.
  2. Peserta didik lebih termotivasi dalam belajar.
  3. Meningkatkan kemampuan bekerja sama dan bersosialisasi.

Sedangkan manfaat penerapan metode Scramble bagi guru diantaranya :

  1. Mendapat pengalaman langsung dalam pelaksanaan pembelajaran.
  2. Sebagai motivasi meningkatakan keterampilan untuk memilih strategi pembelajaran yang bervariasi yang dapat memperbaiki sitem pembelajaran sehingga memberikan layanan terbaik bagi peserta didik.
  3. Guru dapat semakin menciptakan suasana lingkungan kelas yang menyenangkan tapi tetap serius.

Kelebihan dan Kelemahan Metode Pembelajaran Scramble

Kelebihan metode pembelajaran Scramble

  1. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya, setiap anggota kelompok harus mengetahui bahwa semua anggota kelompok mempunyai tujuan yang sama. Setiap anggota kelompok harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara anggota kelompoknya, setiap anggota kelompok akan dikenai evaluasi, setiap anggota kelompok berbagi kepemimpinan dan membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya, dan setiap anggota kelompok akan diminta mempertanggung jawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif. Sehingga dalam tehnik ini, setiap siswa tidak ada yang diam karena setiap individu dikelompok diberi tanggung jawab akan keberhasilan kelompoknya.
  2. Metode pembelajaran ini akan memungkinkan siswa untuk belajar sambil bermain. Mereka dapat berekreasi sekaligus belajar dan berpikir, mempelajari sesuatu secara santai dan tidak membuatnya stres dan tertekan.
  3. Selain untuk menimbulkan kegembiraan dan melatih keterampilan tertentu, metode ini juga dapat memupuk rasa solidaritas dalam kelompok.
  4. Materi yang diberikan melalui metode ini biasanya mengesankan dan sulit untuk dilupakan.
  5. Sifat kompetitif dalam metode ini dapat mendorong siswa berlomba-lomba untuk maju.

Kelemahan metode pembelajaran Scramble

  1. Pembelajaran ini terkadang sulit dalam merencanakannya, oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar.
  2. Terkadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.
  3. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, pembelajaran ini akan sulit diimplementasikan oleh guru.
  4. Metode permainan seperti ini bisanya menimbulkan suara gaduh. Hal tersebut jelas akan mengganggu kelas yang berdekatan.

Be the first to comment

Leave a comment

Your email address will not be published.


*


error: Artikel masih di lockdown !!