Metode Pembelajaran Learning Cycle

Metode Pembelajaran Learning Cycle

Pengertian Metode Pembelajaran Learning Cycle

Model Learning Cycle (Siklus Belajar) merupakan salah  satu pembelajaran dengan pendekatan kontruktivis yang berpusat pada siswa (student centered). Model pembelajaran siklus pertama kali diperkenalkan oleh Robert Karplus dalam science Curriculum Improvement Study/SCISpada tahun 1970- 1974.Model Learning Cycle bertujuan membantu mengembangkan berpikir siswa dari berpikir konkret ke abstrak (Wena, 2014:170-171). Menurut Huda (2013, 265-266) menjelaskan bahwa salah satu penggagas strategi Learning  Cycle adalah David Kolb (1984). David Kolb mendeskripsikan proses pembelajaran sebagai siklus empat tahap yang di dalamnya peserta didik atau siswa: (1) melakukan sesuatu yang konkret atau memiliki pengalaman tertentu yang bisa menjadi dasar bagi: (2) observasi dan refleksi mereka atas pengalaman tersebutdan responnya terhadap pengalaman itu sendiri. Observasi ini   kemudian: (3) diasimilasikan ke dalam kerangka konseptual atau dihubungkan dengan konsep-konsep lain dalam pengalaman atau pengetahuan sebelumnya yang dimiliki siswa yang implikasi-implikasinya tempak dalam tindakan konkret; dan kemudian (4) diuji dan diterapkan dalam situasi-situasi yang berbeda.

Model pembelajaran Learning Cycle ini dilandasi oleh pandangan kontruktivisme dari Piaget yang berangapan bahwa dalam belajar pengetahuan itu dibangun sendiri oleh anak dalam struktur kognitifmelalui interaksi dengan lingkungannya. Piaget (dalam Rifa’I dan Anni, 2012:190) menyatakan bahwa melalui proses akomodasi dan asimilasi, peserta didik membangun pengetahuan dari pengalamannya. Prosesnya adalah ketika peserta didik mengasimilasi, dia memasukkan pengetahuan baru kedalam kerangka kerja yang telah ada tanpa mengubah kerangka kerja tersebut. Sesuai dengan teori kontruktvisme, akomodasi merupakan proses pembingkaian kembali (reframing) atas representasi mental seseorang terhadap dunia luar untuk menyesuaikan dengan pengalaman baru.

Ciri khas model pembelajaran Learning Cycle menurut Shoimin (2014:58) adalah setiap siswa secara individu belajar materi pelajaran yang sudah dipersiapkan guru, lalu hasil belajar individual dibawa ke kelompok-kelompok untuk didiskusikan oleh anggota kelompok dan semua anggota kelompok bertanggung jawab secara bersama-sama atas keseluruhan jawaban.

Siklus belajar (Learning Cycle) merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase) yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga peserta didik dapat menguasai kompetensi-kompetensiyang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperan aktif (Ngalimun, 2012: 145). Learnng Cycle menurut Robert Karplus (dalam Wena, 2014:170-176) akan menuntut adanya persiapan pembelajaran yang sisematis terutama penyiapan dan pengorganisasian isi pembelajaran, penyiapan tugas-tugas pembelajaran yang mampu mendorong aktivitas/ keaktifan dalam kelas.

  1. Tahapan-Tahapan Metode Pembelajaran Learning Cycle

Pada awalnya model pembelajaran Learning Cycle (Siklus Belajar) terdiri atas tiga tahap, yaitu:

  • Eksplorasi (exploration), siswa terlibat dalam memecahkan masalah atau tugas. Tujuan fase ini adalah melibatkan siswa dalam aktifitas yang memotivasi, membutuhkan pengalaman hands-on dan interaksi verbal, yang menyediakan dasar bagi perkembangan tertentu. Fase ini juga menyediakan kesempatan siswa untuk menyadari konsep personalnya tantang fenomena alam atau fenomena sosial dilingkungannya.
  • Pengenalan konsep (concept introduction), pengajar mengumpulkan informasi dari siswa tentang pengalaman eksplorasinya dan menggunakan informasi tersebut untuk menggenakan konsep utama dari pelajaran serta setiap kosa kata yang berhubungan dengan konsep. Selama fase ini, pengajar menggunakan buku acuan, bantuan audiovisual, bahkan tertulis laiinya atau ceramah singkat.
  • Penerapan konsep (concept application), siswa mempelajari tambahan contoh konsep utama pelajaran atau melakukan tugas baru yang dapat dipecahkan berdasarkan aktifitas eksplorasi dan pengenalan konsep sebelumnya. (Wena, 2014:171).

Pada proses selanjutnya, tiga tahap Learning Cycle mengalami pengembangan. Tiga siklus tersebut saat ini berkembang menjadi lima tahap yang terdiri atas tahap (1) pembangkitan minat (engogement), (2) eksporasi (exploration), (3) penjelasan (explanation), (d) elaborasi (elaboration), dan (5) Evaluasi (evaluation)dengan penjabaran sebagai berikut:

  1. Pembangkitan Minat
    • Guru berusaha membangkitkan dan mengembangkan minat dan keingintahuan (curiosity) siswa tentang topik yang akan diajarkan.
    • Guru melakukan identifikasi ada / tidaknya kesalahan konsep pada siswa.
    • Guru membangun keterkaitan atau perikatan antara  pengalaman keseharian siswa dengan topik pembelajaran yang akan dibahas.
  2. Eksplorasi
    • Guru membentuk kelompok kecil antara 2-4 siswa, siswa diberi kesempatan untuk bekerja sama dalam kelompok keci tanpa pembelajaran langsung dari guru.
    • Siswa didorong menguji hipotesis dan atau membuat hipotesis baru serta menemukan ide atau pendapat yang berkembang dalam diskusi.
  3. Penjelasan
    • Siswa menjelaskan suatu konsep berdasarkan hasil diskusinya dengan kalimat sendiri.
    • Siswa dan guru saling mendengarkan secara kritis tentang konsep yang dipresentasikan.
    • Guru memberi definisi dan penjelasan tentang konsep yang didiskusikan dengan memakai penjelasan siswa terdahulu sebagai dasar diskusi.
  4. Elaborasi atau pengembangan
    • Siswa menerapkan konsep dan keterampilan yang telah dipelajari dalam situasi baru atau konteks yang berbeda.
    • Memberikan siswa kesempatan untuk bertanya atau mengusulkan pemecahan masalah.
  5. Evaluasi
    • Guru mengamati pengetahuan atau pemahaman siswa dalam menerapkan konsep baru.
    • Siswa dapat mengajukan pertanyaan terbuka dan mencari jawaban melalui observasi, bukti dan penjelasan yang diperoleh sebelumnya.
    • Guru mengevaluasi keefektifan pembelajaran yang telah berlangsung dengan jalan memberikan tes untuk mengukur kemampuan siswa setelah menerima materi pelajaran. (Wena, 2014:171).

Kelima tahapan diatas adalah hal-hal yang harus dilakukan guru maupun siswa dalam pembelajaran dengan menerapkan model Learning Cycle. Ketika menggunakan  model  pembelajaran  ini,  guru  dan  siswa  mempunyai peranan masing-masing dalam setiap tahapan kegiatan pembelajaran.

Be the first to comment

Leave a comment

Your email address will not be published.


*


error: Artikel masih di lockdown !!